KALAH PAMOR DARI BATU AKIK BANYAK PEDAGANG BURUNG MERUGI

Fenomena batu akik tampaknya mulai merambah kalangan kicaumania, dan imbasnya tentu saja dalam transaksi jual-beli burung kicauan di pasar-pasar burung yang mulai meredup di beberapa wilayah, termasuk juga di Aceh yg sebelumnya dihebohkan menggunakan penemuan batu giok seberat 20 ton. 


Para pedagang burung yg terdapat di Kota Banda Aceh dan sekitarnya sekarang merasa kalah pamor berdasarkan batu akik. Hal tadi sanggup tampak berdasarkan omzet para pedagang yg mulai menurun beberapa bulan terakhir ini, padahal sebelum kenyataan batu akik mewabah, para pedagang burung di Banda Aceh sanggup meraup laba yang relatif tidak mengecewakan. 


"Omzet penjualan burung kicau selama demam batu akik ini jauh berkurang," kata Ahmad keliru seseorang pemilik toko burung dan aksesorisnya "Ahmad Jaya" misalnya dilansir dari Merdeka.com. 


Ahmad mengungkapkan bahwa dirinya telah lama menjual berbagai burung kicauan dan pakan ternak di daerah Neusu, Banda Aceh. Menurutnya sebelum batu akik sebagai fenomena pada tanah air, dirinya bisa menerima laba Rp 7 - 10 juta perbulannya dari berjualan burung. Namun syarat sekarang berbanding terbalik, tokonya hanya rutin didatangi sang orang-orang yang ingin membeli pakan saja. 


Sedangkan faktor lain yang menciptakan omzetnya terus menurun merupakan sepinya gelaran kontes burung, sebab menurutnya, seiring demam batu akik kontes-kontes burung sekarang telah sporadis digelar dan hal itu berimbas pada berkurangnya minat para penghobi burung lantaran demam batu akik. 


Ternyata, menurunnya omzet dagangan Ahmad dirasakan pula oleh hampir seluruh pedagang burung di Banda Aceh, salah satunya merupakan Ismail, pemilik toko burung yg berlokasi pada tempat Keutapang. Untuk mensiasati jualannya dia bahkan harus banting harga beberapa jenis burung yg dijualnya. Kalau sebelumnya ia menjual burung kacer seharag Rp 500 ribu, kini beliau terpaksa menjualnya dengan harga setengahnya, bahkan sanggup lebih rendah dari itu. 


Meski begitu, tidak sedikit para pedagang burung ini yang tetap optimis hobi burung akan balik mengalami peningkatan  serta berharap demam batu akik ini tidak bakal lama .




0 Response to "KALAH PAMOR DARI BATU AKIK BANYAK PEDAGANG BURUNG MERUGI"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel