MASIH ADA BURUNG BETET LIAR DI JAKARTA

Kota Jakarta sudah menjadi kota metropolitan yang hanya menyisakan sedikit ruang terbuka hijau untuk populasi burung dan fauna liar berkembangbiak. Tapi siapa sangka, jika di antara hutan-hutan beton pada sudut Kota Jakarta yg masih rimbun sang pepopohan ternyata menyimpan berbagai jenis burung eksotis termasuk pada antaranya adalah burung betet biasa (Psittacula alexandri). 
Seekor betet bertengger pada ranting pohon. Foto: Jihad/ Burung Indonesia

Meski Jakarta telah padat sang pemukian penduduk, nyatanya burung yg berukuran 34 centimeter menggunakan 'kumis' hitam serta sayap hijau bersemburat kuning serta dada berwarna merah jambu ini tampak lebih mencolok pada antara jenis-jenis burung yang umum di perkotaan misalnya kutilang, burung gereja atau trucukan. Suara kicauannya yang parau dan nyaring menciptakan spesies burung ini gampang menarik perhatian.
 Burung betet biasa merupakan salah satu jenis burung paruh bengkok (parrots) yang masih generik dijumpai pada beberapa wilayah di Jawa. Dengan masih adanya pohon-pohon rimbun di pinggiran kota-kota akbar ternyata menjai loka daerah asal bagi burung betet tesebut beraktivitas serta berbiak. 
Karena itu, sangat disayangkan jika hingga ada orang yg berulah dengan menangkapi mereka buat dijual atau sebagai sasaran tembak senapan angin, terlebih populasi fauna serta burung liar yang berada pada perkotaan telah semakin menipis baik spesies dan populasinya. Pemerintah setempat pada hal ini harus mulai berani memberlakukan peraturan yang lebih ketat tentang pengawasan serta perburuan burung atau binatang liar yang terdapat pada kota-kota akbar. 


Menurut kuesioner yg pernah dilakukan sang Konservasi Kakatua Indonesia pada bulan April an Mei 2008, diperkirakan populasi Betet biasa yg berada di 12 lokasi pada Jakarta berjumlah sekitar 117 individu. Populasi tersebut beredar di beberapa lahan terbuka hijau misalnya Monas, Senayan, Ancol, dan Masji Istiqlal. 


Dalam informasi lapangan tadi jua ditemukan bahwa betet biasa menyukai berhabitat pada sekitar tumbuhan yg menjadi makanan utamanya,diantaranya buah bungur Lagerstroemia speciosa, bunga tanjung Mimusops elengi, butir salam Syzygium polyanthum, butir palem raja Roystonea regia serta buah beringin Ficus benjamina. Sementara itu, jenis pohon yang dimanfaatkan buat bersarang diantaranya adalah flamboyan.

Betet biasa, burung yg masih bertahan di perkotaan. Foto: Tri Susanti/ Burung Indonesia

Sejatinya Red-breasted Parakeet ini tersebar luas di India, Cina Selatan, dan Asia Tenggara (kecuali Semenanjung Malaysia). Di Indonesia, jenis ini tersebar di beberapa pulau pada tempat Sunda Besar dan terbagi menjadi enam anak jenis.
Anak jenis pertama yaitu P. alexandri alexandri yang beredar pada Jawa serta Bali dan diintroduksikan ke Kalimantan Selatan. Sementara itu anak jenis P. A. Kangeanensis hanya tersebar pada Kepulauan Kangean, P. A. Dammermani  pada Kepulauan Karimunjawa, P. A. Perionea beredar pada Pulau Nias, P.A major tersebar di Kepulauan Lasia dan Pulau Babi, dan P.A cala tersebar di Pulau Simeuleu.
Sekarang tinggal bagaimana kemauan kita dan penduduk setempat mau menjaga lingkungan serta kelestarian fauna serta burung liar yg berada didalamnya, atau mau membiarkan lingkungan kita rusak dengan sifat nir peduli. Selain itu diharapkan sikap tegas pemerintah dalam upaya menjaga alam, lingkungan, dan fauna atau burung liar pada dalamnya. 


0 Response to "MASIH ADA BURUNG BETET LIAR DI JAKARTA"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel