MEMILIH BURUNG MASTERAN YANG TEPAT UNTUK MURAI BATU
January 09, 2019
Add Comment
Murai batu kini lebih disukai yang mempunyai suara-suara isian yg penuh tembakan tajam serta kasar. Penggemar burung di Indonesia cenderung menampilkan murai batu menggunakan variasi bunyi isian daripada penampilannya, hal ini sangat tidak sama menggunakan situasi di negara tetangga di mana mereka lebih mementingkan penampilan dan estetika burung menurut pada suaranya.
Lalu sebenarnya jenis-jenis bunyi masteran apa sajakah yang tepat buat burung murai batu?
Selama ini Murai batu trotolan poly dicari karena dalam usia tersebut burung dalam keadaan "kosong" sebagai akibatnya tugas kita selaku perawat buat "mengisinya" dengan suara-bunyi yg tepat supaya setelah dewasa mereka mampu mengeluarkan segenap kemampuannya menggunakan maksimal .
Umumnya penggemar burung lebih senang memaster anakan burung mereka menggunakan suara masteran yang popular misalnya cililin, tetapi dalam usia yg masih anakan memaster burung dengan bunyi cililin yang mempunyai karakter bunyi yang cepat, kedap, serta tajam tentu akan membutuhkan saat.
Karena itu akan lebih efisien apabila kita dalam tahap-tahap awal pemasteran kita berikan suara yg gampang dicerna oleh anakan murai tadi contohnya memaster anakan murai itu menggunakan burung lovebird dan parkit.
Namun tentu saja pemasteran sanggup dilakukan dengan beberapa ekor burung yang telah rajin bunyi (gacor) sebagai akibatnya nantinya burung-burung itu akan saling sahut menyahut dengan rutin.
Umumnya pemasteran bisa dilakukan dengan menggantung kandang anakan murai batu tersebut pada antara burung-burung masterannya, buat output yg memuaskan sebaiknya burung masteran diberikan dalam jumlah lebih berdasarkan satu ekor, misalnya sepasang atau dua ekor burung masteran yang rajin bunyi. Biasanya pula jika burung masteran rutin sahut-sahutan, dalam ketika sekitar satu bulan anakan murai telah menguasai bunyi-suara berdasarkan masterannya itu.
Setelah anakan murai berhasil menguasai suara-suara masterannya itu, maka buat satu bulan berikutnya pemasteran mampu dilakukan dengan menggunakan burung jenis lainnya misalnya burung cucak jenggot atau kenari. Dan misalnya yang telah dilakukan sebelumnya, akan lebih efektif bila kita menyediakan dua ekor atau lebih burung masteran yg telah pada kondisi rajin suara atau gacor.
Pada saat inilah anakan murai sudah mempunyai kemampuan yg terlatih, mereka umumnya sudah mampu menguasai suara-bunyi yg didengarnya dengan cepat. Karna itulah sesudah anakan murai tersebut telah menguasai semua suara masterannya, maka dalam termin selanjutnya merupakan membangun karakter lagu-lagunya dengan menaruh suara masteran yang kasar misalnya suara tembakan burung cililin.
Ketika murai batu sudah menguasai suara cililin dan burung-burung masteran sebelumnya, maka anggap saja pemasteran anda telah berjalan dengan hampir sempurna. Berikutnya anda tinggal memaster burung itu menggunakan suara - suara lain yang anda inginkan, tentu saja hal itu dilakukan buat menambah perbendaharaan lagu-lagu yg dimilikinya.
Banyak jenis-jenis burung yg memiliki bunyi yg baik buat memaster burung murai batu yang kita punyai namun sebelumnya anda harus memperhatikan karakter dan jenis berdasarkan lagu yg dibawakan oleh burung-burung masteran tadi.
Jangan sampai terdapat suara mangkat yang justru menciptakan suara-suara yang sebelumnya anda latih menjadi nir berarti, contohnya saja suara menurut burung yg mayoritas menggunakan siulan lantaran nantinya burung murai tersebut cenderung akan terus membawakan lagu yang berirama siulan (karena gampang dilagukan) sehingga akan melupakan suara-bunyi masteran yg sebelumnya dilatih menggunakan susah payah
Untuk menambah variasi bunyi murai batu ketika burung sudah menguasai semua suara-suara andalannya bisa memanfaatkan beberapa jenis burung ocehan misalnya rambatan, bunyi hutan berdasarkan burung jalak suren atau jalak malaysia, serta sebagainya.
Semoga bermanfaat
Lalu sebenarnya jenis-jenis bunyi masteran apa sajakah yang tepat buat burung murai batu?
Selama ini Murai batu trotolan poly dicari karena dalam usia tersebut burung dalam keadaan "kosong" sebagai akibatnya tugas kita selaku perawat buat "mengisinya" dengan suara-bunyi yg tepat supaya setelah dewasa mereka mampu mengeluarkan segenap kemampuannya menggunakan maksimal .
Umumnya penggemar burung lebih senang memaster anakan burung mereka menggunakan suara masteran yang popular misalnya cililin, tetapi dalam usia yg masih anakan memaster burung dengan bunyi cililin yang mempunyai karakter bunyi yang cepat, kedap, serta tajam tentu akan membutuhkan saat.
Karena itu akan lebih efisien apabila kita dalam tahap-tahap awal pemasteran kita berikan suara yg gampang dicerna oleh anakan murai tadi contohnya memaster anakan murai itu menggunakan burung lovebird dan parkit.
Namun tentu saja pemasteran sanggup dilakukan dengan beberapa ekor burung yang telah rajin bunyi (gacor) sebagai akibatnya nantinya burung-burung itu akan saling sahut menyahut dengan rutin.
Umumnya pemasteran bisa dilakukan dengan menggantung kandang anakan murai batu tersebut pada antara burung-burung masterannya, buat output yg memuaskan sebaiknya burung masteran diberikan dalam jumlah lebih berdasarkan satu ekor, misalnya sepasang atau dua ekor burung masteran yang rajin bunyi. Biasanya pula jika burung masteran rutin sahut-sahutan, dalam ketika sekitar satu bulan anakan murai telah menguasai bunyi-suara berdasarkan masterannya itu.
Setelah anakan murai berhasil menguasai suara-suara masterannya itu, maka buat satu bulan berikutnya pemasteran mampu dilakukan dengan menggunakan burung jenis lainnya misalnya burung cucak jenggot atau kenari. Dan misalnya yang telah dilakukan sebelumnya, akan lebih efektif bila kita menyediakan dua ekor atau lebih burung masteran yg telah pada kondisi rajin suara atau gacor.
Pada saat inilah anakan murai sudah mempunyai kemampuan yg terlatih, mereka umumnya sudah mampu menguasai suara-bunyi yg didengarnya dengan cepat. Karna itulah sesudah anakan murai tersebut telah menguasai semua suara masterannya, maka dalam termin selanjutnya merupakan membangun karakter lagu-lagunya dengan menaruh suara masteran yang kasar misalnya suara tembakan burung cililin.
Ketika murai batu sudah menguasai suara cililin dan burung-burung masteran sebelumnya, maka anggap saja pemasteran anda telah berjalan dengan hampir sempurna. Berikutnya anda tinggal memaster burung itu menggunakan suara - suara lain yang anda inginkan, tentu saja hal itu dilakukan buat menambah perbendaharaan lagu-lagu yg dimilikinya.
Banyak jenis-jenis burung yg memiliki bunyi yg baik buat memaster burung murai batu yang kita punyai namun sebelumnya anda harus memperhatikan karakter dan jenis berdasarkan lagu yg dibawakan oleh burung-burung masteran tadi.
Jangan sampai terdapat suara mangkat yang justru menciptakan suara-suara yang sebelumnya anda latih menjadi nir berarti, contohnya saja suara menurut burung yg mayoritas menggunakan siulan lantaran nantinya burung murai tersebut cenderung akan terus membawakan lagu yang berirama siulan (karena gampang dilagukan) sehingga akan melupakan suara-bunyi masteran yg sebelumnya dilatih menggunakan susah payah
Untuk menambah variasi bunyi murai batu ketika burung sudah menguasai semua suara-suara andalannya bisa memanfaatkan beberapa jenis burung ocehan misalnya rambatan, bunyi hutan berdasarkan burung jalak suren atau jalak malaysia, serta sebagainya.
Semoga bermanfaat
0 Response to "MEMILIH BURUNG MASTERAN YANG TEPAT UNTUK MURAI BATU"
Post a Comment