SEJARAH KOTA BLORA
February 04, 2014
Add Comment
Pada abad XVI Blora masuk ke dalam Pemerintahan Kadipaten Jipang, yg dalam waktu itu masih di bawah pemerintahan Demak. Adipati Jipang dalam waktu itu bernama Aryo Penangsang, yg lebih dikenal menggunakan nama Aria Jipang. Daerah Kekuasaannya meliputi : Pati, Lasem, Blora dan Jipang sendiri. Akan tetapi sehabis jaka Tingkir (Hadiwijaya) mewarisi tahta Demak, pusat pemerinthan pada pindahkan ke Pajang. Dengan demikian Blora masuk Kerajaan Pajang.
Kerajaan Pajang nir usang memerintah, lantaran direbut oleh Kerajaan Mataram yang berpusat pada Kotagede Yogyakarta. Blora termasuk wilayah Mataram bagian timur atau wilayah Bang Wetan. Pada masa Pemerintahan Paku Buwana I (1704-1719) daerah Blora diberikan kepada putranya yang bernama Pangeran Blitar serta diberi gelar Adipati. Luas Blora dalam saat itu 3.000 karya (1 karya=3/4 hektar). Pada tahun 1719-1727 Kerajaan mataram dipimpin oleh Amangkurat IV sehingga sejak saat itu Blora berada pada bawah pemerintahan Amangkurat IV.
Pada saat Mataram pada bawah Pakubuwana II (1727-1749) terjadi pembrontakan yang dipimpin sang Mangkubumi dan Mas sahid, Mangkubumi berhasil menguasai Sukawati, Grobogan, Demak, Blora, serta Yogyakarta. Akhirnya Mangkubumi diangkat oleh rakyatnya sebagai raja di Yogyakarta.
Berita dari Babad Giyanti dan Serat Kuntharatama menyatakan bahwa Mangkubumi sebagai raja pada tanggal 1 Sura tahun Alib 1675, atau 11 Desember 1749. Bersamaan menggunakan diangkatnya Mangkubumi menjadi raja, maka diangkat juga para pejabat yang lain, antara lain merupakan pemimpin prajurit Mangkubumen, yaitu Wilatikta sebagai Bupati Blora.
Sesuai dengan Perjanjian Gianti, tahun 1755, yang dikenal dengan nama Palihan Negeri, yang berisi Mataram dibagi menjadi 2 kerajaan, yaitu Kerajaan Surakarta di bawah Pakubuwana III, serta Keraton Yogyakarta pada bawah Sri Sultan Hamengkubuwono I. Didalam palihan negeri itu Blora sebagai Wilayah kasunanan, menjadi bagian berdasarkan daerah Mancanegara Timur, Kasunanan surakarta. Akan namun, Bupati Blora Wilatikta tidak putusan bulat masuk menjadi wilayah Kasunanan, sebagai akibatnya beliau menentukan mundur berdasarkan jabatannya.
HARI JADI KABUPATEN BLORA
0 Response to "SEJARAH KOTA BLORA"
Post a Comment