ASTAQFIRULLAH PERBUATAN HALAL YANG SEBABKAN GEJOLAK SYAHWAT

Di antara gaya hayati yang berlaku pada akhir zaman ini adalah berlebih-lebihan pada hal kuliner. Mulai menurut memilah-milih kuliner, sibuk mencari loka makan hingga menyita sebagian besar waktu yang diberikan Allah Ta’ala kepadanya, nir mau makan kecuali menu dengan harga selangit dan rasa yg wah atas nama gaya serta gengsi, hingga dalam mengonsumsi kuliner tanpa memperhatikan halal dan haramnya.
Sebagai bentuk lengkap dan menyeluruhnya ajaran Islam, soal ini bukanlah hal yang sederhana. Islam yang dibawa sang Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menempatkan bahasan tentang hal ini pada porsi pertengahan dan amat akomodatif dengan fitrah penciptaan insan. Pasalnya, apabila hal ini tidak diatur, meski adalah sebuah kebolehan, ianya menjadi karena utama bergejolaknya syahwat seorang.
Makanan dikategorikan sebagai sebuah hal yg mubah. Dibolehkan selama tidak ada dalil yang mengharamkannya. Tujuan utamanya, supaya seorang menerima kekuatan yg cukup buat menjalankan tugas sebagai hamba dan khalifah Allah Ta’ala di muka bumi ini. Asal bisa menegakkan tulang belakang, soal makanan ini telah kelar.
Di sini juga terletak nasihat mengapa Allah Ta’ala mengharamkan kuliner-kuliner eksklusif. Sebab makanan dan minuman yg diharamkan, jika nekat dikonsumsi, bisa sebagai sebab kelemahan pada ibadah, sakit fisik serta ruhani. Makanan yang haram tidaklah membuat sesuatu, kecuali keburukan yg makin bertambah seiring berjalannya ketika serta intensitas konsumsi.
Terkait hal ini, Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah memberi petuah , “Makan secara berlebihan hanya menjerumuskan pelakunya ke pada sifat tamak, senang mengumbar asa serta syahwat sebagai akibatnya merusak lahir dan batin pelakunya.”
Jika terhadap makanan yg dibolehkan saja kita nir dibolehkan berlebih-lebihan, maka untuk kuliner yang haram wajib benar-benar dijauhi sejauh-jauhnya.
Sebaliknya, nir dibolehkan meninggalkan kuliner sampai menyebabkan sakit bahkan kematian. Tidak jua dibenarkan malas makan hingga malas menjalankan ibadah dan berbagai proyek amal shalih yang harus disegerakan, diperbanyak, dan diperbaiki terus menerus.
Sebagai penutup menurut tulisan singkat ini, ayo simak taujih Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah, “Terlalu poly makan akan menyebabkan cepat mengantuk, perut yg kenyang menciptakan hati sebagai buta dan tubuh sebagai lemah.”
Sebagai solusi, penulis ‘Uddatush Shabirin serta banyak kitab lainnya ini berkata, “Yang terbaik adalah sedang-sedang saja.”
Maka ingatlah selalu petuah mulia berdasarkan manusia paling agung di muka bumi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, “Makanlah tatkala lapar serta berhentilah sebelum kenyang.”
Wallahu a’lam.
Sumber: Kisahikmah.com

Related Posts

0 Response to "ASTAQFIRULLAH PERBUATAN HALAL YANG SEBABKAN GEJOLAK SYAHWAT"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel