MENYAKSIKAN GERHANA MATAHARI SETENGAH DI PUNCAK BUKIT PENCU
November 23, 2016
Add Comment
Alarm smartphone BlackBerry nyaring terdengar berdasarkan bawah kursi panjang yang aku pakai buat tidur. Mungkin tanpa sadar terjatuh, lantaran sebelumnya masih sempat aku tambahkan ke dalam saku celana. Waktu telah menunjukkkan pukul 03.45, itu artinya tidurku sangat lelap. Untung saja Alarm smarphone ini tidak punya rasa bosan membangunkanku.
Dengan tergesa- gesa, aku mengayuh sepeda kearah timur menuju ke arah pasar jepon. Sesampainya dipertigaan jalan di depan bekas stasiun kereta api, aku merogoh jalan kearah utara menuju arah jatirogo. Suasana subuh masih relatif gelap, namun demikian sudah poly kemudian- lalang tunggangan roda dua maupun sepeda. Untung saja, telah terdapat penjelasan jalan yg dipasang disepanjang jalan. Lampu jalan yang memanfaatkan energi matahari menjadi pengganti listrik PLN.
Singkat cerita serta tak terasa, mengayuh sepeda telah hingga pada desa gandu. Langit sebelah timur sudah tampak terang- benderang, itu artinya matahari telah terbangun buat menunaikan tugasnya menerangi jagat raya.
Dari kejauhan telah tampak zenit bukit pencu, akupun permanen harus mengayuh sepeda ini meskipun semakin usang terasa berat. Ya, medan jalan yang wajib ditaklukkan sangat berat. Jalanan yg menanjak relatif curam, memaksa harus turun dari sepeda serta menuntunnya sampai sampai keatas.
"Akhirnya sampai jua...!". Di loka parkir yg masih belum terdapat penjaganya, telah terdapat beberapa motor yang ditinggal pemiliknya. Akupun bergegas memarkirkan sepeda. Tanpa berfikir panjang, segera saja aku menuju kearah kaki bukit dengan menyusuri jalan setapak serta pematang sawah. Untuk naik keatas bukit, tampaknya wajib hati- hati. Jalanan sempit, terjal serta licin.
Tak berapa lama , sampai pula diatas bukit pencu. Angin pagi yang berhembus, seakan mengobati segala penat. Ini untuk ke 2 kalinya saya berada disini, dengan misi menyaksikan gerhana matahari total..?!. Eh....nir, disini sangat tidak mungkin mampu menyaksikannya secara total lantaran bukan merupakan jalur lintasan eklips mentari .
Waktu menampakan pukul 06.30 WIB, sudah mulai terlihat bayangan hitam menutupi garis lingkar matahari dalam bagian atas. Dengan mata telanjang sangat nir mungkin sanggup menikmati proses terjadinya eklips. Untung saja, awan tipis secara perlahan menutupi sinar surya, sampai terlihat bentuk mentari yang sudah tertutupi bayangan hitam sebagian.
Sekali lagi, disini tidak ada gerhana matahari total. Yang terdapat hanya surya yg tertutupi bayangan bulan sebagian saja, dan tentu saja suasananya permanen terperinci. Yang saya rasakan, suasananya menjadi cukup hening, angin bertiup agak kencang dan tampak kabut yg menggulung di kejauhan. Tak terdengar suara burung yg berkicau, yang terdengar hanya sekali waktu ayam jago berkokok dari perkampungan yg jaraknya relatif jauh berdasarkan bukit.
Perlahan awan tipis yg menutupi sinar mentari mulai memudar, serta suasana dipuncak bukit sebagai jelas benderang lagi. Pertanda gerhana matahari total sudah berakhir proses kejadiannya.
0 Response to "MENYAKSIKAN GERHANA MATAHARI SETENGAH DI PUNCAK BUKIT PENCU"
Post a Comment