BEBERAPA SEBAB TELUR GAGAL MENETAS

Menangkar burung bukan lagi sesuatu yang sulit dilakukan, fakta tentang ini pun sudah banyak ditemukan pada beberapa media online misalnya omkicau. Namun dalam praktiknya tidak sedikit penangkar yg mengaku tak jarang mendapat masalah terutama adalah telur yg gagal menetas.


Telur yg gagal menetas umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, pada antaranya: 
  • Telur yg infertil dampak indukan yg bertelur tapi nir dibuahi oleh burung jantan, atau indukan yg nir fertile/mandul.
  • Kematian embrio yg umumnya terjadi pada tiga hari pertama masa inkubasi atau tiga hari terakhir sebelum telur tersebut menetas. 
Penyebab kematian embrio itu mampu bermacam-macam, pada antaranya:
Embrio yg mengalami kekurangan nutrisi
Burung indukan yg nir diberikan asupan nutrisi dan gizi yg cukup maka telur-telur mereka rentan mengalami kekurangan nutrisi. Dalam perkembangannya embrio mengambil nutrisi berdasarkan kuningtelur (yolk), bila kemudian embrio tadi mengalami kekurangan nutrisi yg dibutuhkan, maka kemungkinan besar embrio tadi nir akan mampu bertahan atau akan stigma. 

Berikut beberapa tanda-tanda bila embrio kekurangan nutrisi:
  • Kekurangan Vit A: Kematian embrio akan terjadi kurang lebih 48 jam dari masa inkubasi pertama, penyebabnya merupakan kegagalan untuk berbagi sistem sirkulasi darah, kelainan ginjal, mata dan tulang.
  • Kekurangan Vit D: Kematian akan terjadi dalam saat 18 - 19 hari masa inkubasi, penyebabnya adalah terjadinya malposisi, tulang yang lemah dengan paruh yg stigma.
  • Kekurangan Vit E: Kematian akan terjadi dalam ketika 84 - 96 jam masa inkubasi, penyebabnya merupakan pendarahan dan kegagalan aliran (terlibat selenium).
  • Kekurangan Thiamin: Bisa menyebabkan resiko kematian yang tinggi pada embrio.
  • Kekurangan Ribofalvin (Vit B2) : Kematian akan terjadi dalam ketika 40 jam, 14 hari, atau 20 hari masa inkubasi.
  • Kekurangan Vit B12: Kematian akan terjadi dalam ketika 20 hari masa inkubasi, dengan beberapa penyebab yaitu pendarahan, malposisi, serta kaki yg tidak tumbuh.

Kegagalan dalam inkubasi
Beberapa kemungkinan penyebab merupakan:

  • Faktor kelembaban, yaitu apabila kelembaban terlalu tinggi maka anak burung sanggup tenggelam pada sel udara, kalaupun mampu menetas maka bisa terlihat berdasarkan tubuh piyikan yang membengkak. Sedangkan jika suhu pada sarang kurang lembab, atau terlalu kering maka piyikan burung sanggup terjerat sang membran yang mengering dan menjadi lengket sebagai akibatnya menyebabkan piyikan nir berubah posisi dalam telurnya.
  • Perputaran telur: Selama pengeraman sang indukan, telur harus diputar supaya berubah posisi beberapa kali sehari, namun menjelang tiga hari terakhir akan menetas kondisi piyikan telah sepenuhnya terbentuk, dan pada waktu ini mereka sedang pada proses menyerap nutrisi dari kuning telur.jika telur monoton diputar sampai menetas maka yg anda adalah saluran yg menghubungkan kuning telur dengan perut burung akan pecah atau bengkok yg bisa menciptakan piyikan akan menjadi kelaparan dan lemah.
  • Kelebihan kalsium: indukan yang terlalu banyak mengkonsumsi kalsium maka akan telur yang dihasilkannya akan mempunyai bagian kulit yg sangat tebal, sehingga Mengganggu atau membuat anakan burung nir sanggup memecahkan telurnya buat menetas.
  • Faktor keturunan: Faktor lain yg mampu sebagai penyebab telur gagal menetas pada pengeraman adalah dampak masalah gen yang bisa disebabkan sang perkawinan sedarah atau inbreeding.
Infeksi bakteri
  • Infeksi bakteri mampu terjadi ketika telur mengalami kontak menggunakan tangan yg kotor contohnya memegang telur buat diputar-bali atau diteropong, selain itu bisa pula lantaran telur yang retak sebagai akibatnya mengakibatkan bakteri atau parasit dengan gampang masuk melalui celah retakan.
Telur yg bergoyang-goyang atau terkena getaran.
  • Telur yg selalu bergoyang atau terkena getaran sanggup menyebabkan kematian dalam anakan atau bahkan kelumpuhan.

Embrio yang berubah posisi (Malposition).

  • Telur yg gagal menetas pula mampu ditimbulkan sang posisi piyikan yang berubah posisinya, pada masalah ini disebut menggunakan malposisi atau malposition.

Sebenarnya terdapat cara yg gampang dalam mencegah dan mengantisipasi telur yg rusak atau kemungkinan gagal menetas, yaitu menggunakan melakukan peneropongan telur yg dilakukan sejak hari ke-6 hingga ke-10. Dengan begitu kita mampu mengantisipasi telur mana yang diprediksi akan gagal menetas.
Selain itu kebutuhan burung indukan akan nutrisi serta gizinya juga harus dipenuhi dengan cara menyediakan pakan yg tepat serta sesuai untuk burung, atau memberikan asupan nutrisi tambahan menurut asal lainnya yaitu menggunakan memberikan BirdMature yang sanggup menaruh peluang penetasan telur lebih akbar dengan piyikan yg sehat.
Semoga bermafaat

0 Response to "BEBERAPA SEBAB TELUR GAGAL MENETAS"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel