SEPUTAR BURUNG KEPODANG
January 09, 2019
Add Comment
Burung Kepodang adalah salah satu jenis burung panduAN BURUNGan yang dijadikan maskot provinsi pada Indonesia, yaitu pada provinsi Jawa Tengah. Bagi masyarakat jawa, khususnya jawa tengah, tentu burung panduAN BURUNGan yg satu ini bernilai istimewa dan mempunyai makna tersendiri sebagai akibatnya dijadikan maskot provinsinya.
Yah, burung kepodang memang mempunyai makna filosofis yang tinggi bagi masyarakat jawa. Burung kepodang dipercaya mendeskripsikan sebuah kekompakan, keselarasan, keindahan kebijaksanaan pekerti, dan melambangkan anak atau generasi belia. Sampai-sampai sebab sebuah makna filosofis yg tinggi itu, timbul sebuah mitos tentang burung kepodang ini.
Sebuah mitos yg menyatakan bahwa bunda hamil yg memakan daging burung kepodang akan menerima keturunan anak yg tampan atau anggun. Sehingga dikenallah tradisi “mitoni” atau tradisi tujuh bulan kehamilan, ritual pada mana dilakukan penyembelihan dalam burung kepodang.
Ciri-ciri
Burung dengan nama latin Oriolus Chinensis ini memiliki ciri-karakteristik sebagai berikut: paruh ukuran tiga centimeter berwarna merah jambu (pink), didominasi menggunakan warna kuning cerah dalam badan serta terdapat paduan warna hitam pada bab ekor, ukuran badan menurut paruh hingga ekor berkisar 25-30 centimeter, serta yang menjadi karakteristik spesial ialah adanya bulat rona hitam di sekeliling mata.
Makanan burung ini merupakan butir-buahan ibarat pepaya dan pisang, pula menyukai pakan serangga mini ibarat jangkrik, belalang serta ulat. Burung ini banyak ditemui di tempat hutan perbukitan, lereng pegunungan, hutan mangrove, hutan pantai dan hutan terbuka lainnya. Wilayah penyebaran burung kepodang pada Indonesia meliputi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi serta Nusa Tenggara.
Yah, burung kepodang memang mempunyai makna filosofis yang tinggi bagi masyarakat jawa. Burung kepodang dipercaya mendeskripsikan sebuah kekompakan, keselarasan, keindahan kebijaksanaan pekerti, dan melambangkan anak atau generasi belia. Sampai-sampai sebab sebuah makna filosofis yg tinggi itu, timbul sebuah mitos tentang burung kepodang ini.
Sebuah mitos yg menyatakan bahwa bunda hamil yg memakan daging burung kepodang akan menerima keturunan anak yg tampan atau anggun. Sehingga dikenallah tradisi “mitoni” atau tradisi tujuh bulan kehamilan, ritual pada mana dilakukan penyembelihan dalam burung kepodang.
Ciri-ciri
Burung dengan nama latin Oriolus Chinensis ini memiliki ciri-karakteristik sebagai berikut: paruh ukuran tiga centimeter berwarna merah jambu (pink), didominasi menggunakan warna kuning cerah dalam badan serta terdapat paduan warna hitam pada bab ekor, ukuran badan menurut paruh hingga ekor berkisar 25-30 centimeter, serta yang menjadi karakteristik spesial ialah adanya bulat rona hitam di sekeliling mata.
Makanan burung ini merupakan butir-buahan ibarat pepaya dan pisang, pula menyukai pakan serangga mini ibarat jangkrik, belalang serta ulat. Burung ini banyak ditemui di tempat hutan perbukitan, lereng pegunungan, hutan mangrove, hutan pantai dan hutan terbuka lainnya. Wilayah penyebaran burung kepodang pada Indonesia meliputi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi serta Nusa Tenggara.
0 Response to "SEPUTAR BURUNG KEPODANG"
Post a Comment