GEGER BERBOHONG MANDUL PADA ISTRINYA AKHIRNYA KEBOHONGAN SUAMI INI TERBONGKAR ALASANNYA SANGAT MENGEJUTKAN
June 04, 2016
Add Comment
Hal yang tak dapat dipisahkan berdasarkan pernikahan merupakan kesetiaan. Ini menjadi harga mati untuk melanggengkan keharmonisan negara cinta yg dibangun bersama. Terkadang poly orang tidak bijak menyikapi deraan ujian dalam berumah tangga. Bukan hidup namanya jika tak pernah diuji menggunakan beraneka ragam cobaan.
Termasuk jua ujian dalam pernikahan. Berbilang tahun mendapati pasangan hayati tak sinkron asa terkadang menyebabkan irisan luka menganga yang tidak bisa ditahan. Betapa poly terjadi perceraian karena prahara tempat tinggal tangga yang tak tertahankan lagi.
Kesetiaanlah yang membuat keutuhan rumah tangga yg telah terbangun bertahan lama . Walau manusiawi kita menggerutu atau protes dengan syarat tempat tinggal tangga yang tak sesuai menggunakan apa yang ada pada bayangan.
Ketahuilah hidup tidak selamanya sesuai menggunakan apa yg didambakan. Namun takdir hidup selalu menyediakan apa yang sebenarnya kita butuhkan.
Setia merupakan perajut benang-benang disparitas. Kesetiaan adalah cahaya yg menerangi gulitanya perkara kehidupan. Setia membuat pernikahan menjadi langgeng nan tak pernah mati. Apabila tidak ada setia maka takkan ada pernikahan yang bertahan usang. Setia menuntut adanya pengorbanan harta, biaya , waktu bahkan perasaan.
Kisah berikut menyadarkan kita dalam Islam selalu terdapat kisah ide yg mungkin belum terselami mutiara inspirasinya.
Pernikahan itu sudah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seseorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik:
“Kok belum punya anak pula ya, masalahnya pada siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya sebagai berisik.
Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pulang ke salah seseorang dokter buat konsultasi, serta melakukan inspeksi.
Hasil lab mengatakan bahwa oleh istri adalah seseorang perempuan yang mandul, sementara oleh suami tidak ada masalah apa pun dan nir terdapat harapan bagi oleh istri buat sembuh pada arti nir terdapat peluang baginya buat hamil serta mempunyai anak.
Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.
Sang suami seseorang diri memasuki ruang dokter menggunakan membawa output lab dan sama sekali nir memberitahu istrinya dan membiarkan oleh istri menunggu pada ruang tunggu wanita yang terpisah dari kaum pria.
Sang suami mengatakan pada oleh dokter: “Saya akan panggil istri aku buat masuk ruangan, akan namun, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri aku bahwa masalahnya terdapat di aku , ad interim beliau nir terdapat kasus apa-apa.
Kontan saja oleh dokter menolak serta terheran-heran. Akan tetapi oleh suami terus memaksa sang dokter, akhirnya oleh dokter putusan bulat buat berkata kepada oleh istri bahwa kasus nir datangnya keturunan terdapat dalam oleh suami serta bukan terdapat pada sang istri.
Sang suami memanggil sang istri yg telah usang menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman.
Lalu beserta sang istri dia memasuki ruang dokter. Maka oleh dokter membuka amplop hasil lab, kemudian membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia mengungkapkan:
“… Oooh, engkau –wahai fulan- yg mandul, ad interim istrimu tidak ada masalah, serta nir terdapat harapan bagimu buat sembuh."
Mendengar pengumuman oleh dokter, oleh suami mengungkapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, serta terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha serta qadar Allah SWT.
Lalu pasangan suami istri itu pergi ke rumahnya, serta secara perlahan tetapi niscaya, tersebarlah warta mengenai rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat serta sanak saudara.
Lima (lima) tahun berlalu dari insiden tadi serta sepasang suami istri bersabar, hingga akhirnya datanglah dtk-dtk yang sangat menegangkan, pada mana sang istri menyampaikan kepada suaminya: “Wahai suamiku, aku telah bersabar selama Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, serta selama ini semua orang mengungkapkan:
”Betapa baik serta shalihah-nya oleh istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia memahami kalau berdasarkan suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”.
"Namun, kini rasanya aku sudah nir sanggup bersabar lagi, saya ingin supaya engkau segera menceraikan saya, agar aku mampu menikah dengan lelaki lain dan memiliki keturunan darinya, sehingga aku bisa melihat anak-anakku, menimangnya serta mengasuhnya."
Mendengar emosi sang istri yg memuncak, sang suami berkata: “Istriku, ini cobaan berdasarkan Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … serta mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.
Akhirnya sang istri berkata: “OK, aku akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”.
Sang suami setuju, dan pada dirinya, dipenuhi harapan akbar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.
Beberapa hari lalu, datang-tiba sang istri jatuh sakit, serta hasil lab berkata bahwa oleh istri mengalami gagal ginjal.
Mendengar keterangan tersebut, jatuhlah psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia mengatakan pada suaminya:
“Semua ini gara-gara engkau , selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku misalnya ini, kenapa selama ini engkau nir segera menceraikan aku , aku kan ingin punya anak, saya ingin memomong serta menimang bayi, saya kan … saya kan …,” omel sang istri tiada henti.
Sang istri pun bad rest di tempat tinggal sakit. Di ketika yg genting itu, tiba-datang suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, serta saya berharap semoga engkau baik-baik saja”.
“Haah, pergi?”. Kata oleh istri. “Ya, saya akan pergi lantaran tugas serta sekalian mencari donatur ginjal, semoga bisa," istilah oleh suami.
Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke loka pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal menurut oleh donatur.
Saat itu oleh istri teringat suaminya yg pergi, beliau menyampaikan dalam dirinya: “Suami macam apa beliau itu, istrinya operasi, eh beliau malah pergi meninggalkan diriku terkapar pada ruang bedah operasi”.
Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya tiba, serta tampaklah pada wajahnya pertanda-indikasi orang yg kelelahan.
Ketahuilah bahwa oleh donatur itu tiada lain merupakan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya sudah menghibahkan satu ginjalnya buat istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yg dipesannya agar menutup kedap rahasia tadi.
Dan subhanallah …Setelah Sembilan (9) bulan berdasarkan operasi itu, oleh istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tadi, keluarga besar dan para tetangga.
Suasana rumah tangga pulang normal, dan sang suami sudah menuntaskan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syariah serta telah bekerja menjadi seorang panitera pada sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun sudah merampungkan hafalan Al-Quran dan menerima sanad menggunakan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.
Pada suatu hari, sang suami terdapat tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya menurut atas meja, buku harian yang selama ini beliau sembunyikan. Dan tanpa sengaja, oleh istri mendapatkan buku harian tadi, membuka-bukanya serta membacanya.
Hampir saja ia terjatuh kelenger ketika menemukan misteri mengenai diri dan tempat tinggal tangganya. Ia menangis meraung-raung tak tahan mendapat kenyataan yg dibacanya.
Setelah relatif reda, dia menelepon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya bisa membalas suara telepon istrinya dengan menangis juga.
Dan sehabis peristiwa tersebut, selama 3 bulan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Apabila terdapat keperluan, beliau berbicara menggunakan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan buat memandangnya sama sekali.
Setia tidak akan dinikmati hasilnya oleh mereka yang main-main dalam menciptakan cintanya. Ketika sudah menetapkan buat menikah berarti jua harus tahu setia adalah rukun yg tak mampu dihilangkan.
Ketahuilah pernikahan merupakan seni mengelola kesetiaan pada mendapat pasangan apa-adanya bukan lantaran terdapat apanya
Yakinlah pasangan hayati yang Allah berikan merupakan hadiah terbaikNya yang akan membawa pada kehidupan surga sebelum nirwana sebenarnya. Selalu setialah supaya kau temukan kebahagiaan pada perjalanannya.
Sumber: Dakwatuna.com
Termasuk jua ujian dalam pernikahan. Berbilang tahun mendapati pasangan hayati tak sinkron asa terkadang menyebabkan irisan luka menganga yang tidak bisa ditahan. Betapa poly terjadi perceraian karena prahara tempat tinggal tangga yang tak tertahankan lagi.
Kesetiaanlah yang membuat keutuhan rumah tangga yg telah terbangun bertahan lama . Walau manusiawi kita menggerutu atau protes dengan syarat tempat tinggal tangga yang tak sesuai menggunakan apa yang ada pada bayangan.
Ketahuilah hidup tidak selamanya sesuai menggunakan apa yg didambakan. Namun takdir hidup selalu menyediakan apa yang sebenarnya kita butuhkan.
Setia merupakan perajut benang-benang disparitas. Kesetiaan adalah cahaya yg menerangi gulitanya perkara kehidupan. Setia membuat pernikahan menjadi langgeng nan tak pernah mati. Apabila tidak ada setia maka takkan ada pernikahan yang bertahan usang. Setia menuntut adanya pengorbanan harta, biaya , waktu bahkan perasaan.
Kisah berikut menyadarkan kita dalam Islam selalu terdapat kisah ide yg mungkin belum terselami mutiara inspirasinya.
Pernikahan itu sudah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seseorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik:
“Kok belum punya anak pula ya, masalahnya pada siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya sebagai berisik.
Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pulang ke salah seseorang dokter buat konsultasi, serta melakukan inspeksi.
Hasil lab mengatakan bahwa oleh istri adalah seseorang perempuan yang mandul, sementara oleh suami tidak ada masalah apa pun dan nir terdapat harapan bagi oleh istri buat sembuh pada arti nir terdapat peluang baginya buat hamil serta mempunyai anak.
Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.
Sang suami seseorang diri memasuki ruang dokter menggunakan membawa output lab dan sama sekali nir memberitahu istrinya dan membiarkan oleh istri menunggu pada ruang tunggu wanita yang terpisah dari kaum pria.
Sang suami mengatakan pada oleh dokter: “Saya akan panggil istri aku buat masuk ruangan, akan namun, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri aku bahwa masalahnya terdapat di aku , ad interim beliau nir terdapat kasus apa-apa.
Kontan saja oleh dokter menolak serta terheran-heran. Akan tetapi oleh suami terus memaksa sang dokter, akhirnya oleh dokter putusan bulat buat berkata kepada oleh istri bahwa kasus nir datangnya keturunan terdapat dalam oleh suami serta bukan terdapat pada sang istri.
Sang suami memanggil sang istri yg telah usang menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman.
Lalu beserta sang istri dia memasuki ruang dokter. Maka oleh dokter membuka amplop hasil lab, kemudian membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia mengungkapkan:
“… Oooh, engkau –wahai fulan- yg mandul, ad interim istrimu tidak ada masalah, serta nir terdapat harapan bagimu buat sembuh."
Mendengar pengumuman oleh dokter, oleh suami mengungkapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, serta terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha serta qadar Allah SWT.
Lalu pasangan suami istri itu pergi ke rumahnya, serta secara perlahan tetapi niscaya, tersebarlah warta mengenai rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat serta sanak saudara.
Lima (lima) tahun berlalu dari insiden tadi serta sepasang suami istri bersabar, hingga akhirnya datanglah dtk-dtk yang sangat menegangkan, pada mana sang istri menyampaikan kepada suaminya: “Wahai suamiku, aku telah bersabar selama Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, serta selama ini semua orang mengungkapkan:
”Betapa baik serta shalihah-nya oleh istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia memahami kalau berdasarkan suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”.
"Namun, kini rasanya aku sudah nir sanggup bersabar lagi, saya ingin supaya engkau segera menceraikan saya, agar aku mampu menikah dengan lelaki lain dan memiliki keturunan darinya, sehingga aku bisa melihat anak-anakku, menimangnya serta mengasuhnya."
Mendengar emosi sang istri yg memuncak, sang suami berkata: “Istriku, ini cobaan berdasarkan Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … serta mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.
Akhirnya sang istri berkata: “OK, aku akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”.
Sang suami setuju, dan pada dirinya, dipenuhi harapan akbar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.
Beberapa hari lalu, datang-tiba sang istri jatuh sakit, serta hasil lab berkata bahwa oleh istri mengalami gagal ginjal.
Mendengar keterangan tersebut, jatuhlah psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia mengatakan pada suaminya:
“Semua ini gara-gara engkau , selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku misalnya ini, kenapa selama ini engkau nir segera menceraikan aku , aku kan ingin punya anak, saya ingin memomong serta menimang bayi, saya kan … saya kan …,” omel sang istri tiada henti.
Sang istri pun bad rest di tempat tinggal sakit. Di ketika yg genting itu, tiba-datang suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, serta saya berharap semoga engkau baik-baik saja”.
“Haah, pergi?”. Kata oleh istri. “Ya, saya akan pergi lantaran tugas serta sekalian mencari donatur ginjal, semoga bisa," istilah oleh suami.
Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke loka pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal menurut oleh donatur.
Saat itu oleh istri teringat suaminya yg pergi, beliau menyampaikan dalam dirinya: “Suami macam apa beliau itu, istrinya operasi, eh beliau malah pergi meninggalkan diriku terkapar pada ruang bedah operasi”.
Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya tiba, serta tampaklah pada wajahnya pertanda-indikasi orang yg kelelahan.
Ketahuilah bahwa oleh donatur itu tiada lain merupakan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya sudah menghibahkan satu ginjalnya buat istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yg dipesannya agar menutup kedap rahasia tadi.
Dan subhanallah …Setelah Sembilan (9) bulan berdasarkan operasi itu, oleh istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tadi, keluarga besar dan para tetangga.
Suasana rumah tangga pulang normal, dan sang suami sudah menuntaskan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syariah serta telah bekerja menjadi seorang panitera pada sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun sudah merampungkan hafalan Al-Quran dan menerima sanad menggunakan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.
Pada suatu hari, sang suami terdapat tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya menurut atas meja, buku harian yang selama ini beliau sembunyikan. Dan tanpa sengaja, oleh istri mendapatkan buku harian tadi, membuka-bukanya serta membacanya.
Hampir saja ia terjatuh kelenger ketika menemukan misteri mengenai diri dan tempat tinggal tangganya. Ia menangis meraung-raung tak tahan mendapat kenyataan yg dibacanya.
Setelah relatif reda, dia menelepon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya bisa membalas suara telepon istrinya dengan menangis juga.
Dan sehabis peristiwa tersebut, selama 3 bulan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Apabila terdapat keperluan, beliau berbicara menggunakan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan buat memandangnya sama sekali.
Setia tidak akan dinikmati hasilnya oleh mereka yang main-main dalam menciptakan cintanya. Ketika sudah menetapkan buat menikah berarti jua harus tahu setia adalah rukun yg tak mampu dihilangkan.
Ketahuilah pernikahan merupakan seni mengelola kesetiaan pada mendapat pasangan apa-adanya bukan lantaran terdapat apanya
Yakinlah pasangan hayati yang Allah berikan merupakan hadiah terbaikNya yang akan membawa pada kehidupan surga sebelum nirwana sebenarnya. Selalu setialah supaya kau temukan kebahagiaan pada perjalanannya.
Sumber: Dakwatuna.com
0 Response to "GEGER BERBOHONG MANDUL PADA ISTRINYA AKHIRNYA KEBOHONGAN SUAMI INI TERBONGKAR ALASANNYA SANGAT MENGEJUTKAN"
Post a Comment