KOMISI C DPRD JATENG BELAJAR BARONGAN DAN BATIK BLORA

Ia mengemukakan bahwa seni barong sendiri adalah perwujudan gembong amijoyo, sesosok harimau besar penunggu alas jati wengker yang dipercaya oleh masyarakat menjadi hutan jati Kabupaten Blora.

Sebagai bentuk dukungan pengembangan seni budaya, Pemkab Blora ketika ini pun menggelar Festival Barongan secara rutin sebagai rencana tahunan yang tahun 2016 sudah diselenggarakan kali ketiga.

Setelah mendengarkan penerangan berdasarkan DPPKKI, Komisi C DPRD Jateng pun menyatakan dukungannya agar barongan mampu sebagai branding Kabupaten Blora dalam hal kenaikan pangkat pariwisata. Khususnya wisata budaya, karena sudah beberapa kali barongan Blora sudah tampil di banyak sekali ajang taraf wilayah, nasional hingga internasional.

�Kami dukung bila Blora dibranding sebagai Kota Barongan. Salah satu kesenian rakyat yg merakyat,� kata Hj. Sri Hartini ST.

Usai belajar barongan, mereka bertolak ke perajin batik Blora lantaran bertanya-tanya ingin mengenali produk kerajinan UMKM ini yang belum lama ditampilkan dalam program kunjungan kerja Perdana Menteri Singapura pada Semarang.

Perajin yg dituju pertama kali merupakan Batik Nimas Barokah Beran, yakni perajin batik yg sebagai langganan Pak Gubernur Ganjar Pranowo buat menyebarkan batik. Disini, para wakil rakyat mengenali teknik pewarnaan colet yang beda dengan para kebanyakan perajin batik.

�Ternyata dengan teknik colet, sanggup mendapatkan rona kain yg rona-warni dengan cepat. Tidak wajib menunggu dicelup satu-satu seperti batik pada umumnya. Perpaduan warnanya jua indah,� ucap Sri Hartini sembari melihat pekerja batik sedang nyolet rona.

Tak hanya ke Nimas Barokah, rombongan jua mengunjungi perajin batik lainnya yg letaknya nir jauh menurut perajin pertama. Yakni perajin Batik Triji. Dari kedua lokasi ini mereka membeli beberapa contoh batik Blora dengan motif barongan, kayu jati dan lainnya. (ag-infoblora)