KENALKAH DENGAN BURUNG OCEHAN KUCICA EKOR KUNING
January 09, 2019
Add Comment
Burung Kucica Ekor Kuning memiliki nama latin Trichixos pyrropygus yang asal dari famili Musicicapidae ialah burung ocehan yg menjadi pujian pada Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sejak zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda kurang lebih tahun 1607 M. Sehingga burung kucica ekor kuning dijadikan menjadi fauna bukti diri sang pemerintah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Sedangkan buat nama burung kucica ekor kuning mempunyai beragam nama yaitu rufous-tailed shama, Cempala kuning, ceumpala kuneng, cicem pala kuneng (dalam bahasa Aceh). Sehingga burung kucica ekor kuning sebagai begitu terkenal bagi warga di Indonesia. Untuk di luar negeri burung kucica ekor kuning pula memiliki nama yang bermacam-macam diantaranya adalah orange-tailed shama serta murai ekor jingga (di Negara Malaysia).
Burung kucica ekor kuning penyebarannya pada Indonesia banyak hidup di pulau sumatera yakni Aceh. Sedangkan pada luar negeri burung ini tersebar pada wilayah Malaysia, Brunei, dan Thailand. Dan buat loka hidupnya burung kucica ekor kuning bisa dijumpai pada dataran rendah di ketinggian 1200 meter di atas permukaan bahari. Yang mana masih ada pada hutan dataran rendah, hutan berdaun lebar, serta rawa bergambut.
Ciri-karakteristik berdasarkan burung kucica ekor kuning yang dipandang menurut fisiknya serta panduAN BURUNGannya memiliki kecenderungan menggunakan burung murai kerikil yg sanggup dicermati dalam fisiknya. Nah, buat karakteristik-ciri fisik berdasarkan burung kucica ekor kuning secara generik memiliki berukuran badan lebih kurang 21 cm tapi terdapat perbedaan antara jantan dan betina menurut karakteristik-ciri fisiknya. Untuk yang jantan karakteristik-cirinya merupakan terdapat rona hitam dalam badan belahan atas, tenggorokan dan dada juga masih ada rona hitam, alis yang berwarna putih, ekor berwarna oranye serta dalam ujung ekornya berwarna hitam, serta dalam belahan perut hingga pada belahan kloaka terdapat warna oranye. Sedangkan buat yg betina karakteristik-karakteristik fisiknya artinya warna coklat tampak pada belahan atas tubuh, warna coklat belia terlihat di belahan perut, ekor rona oranye serta belahan ujung ekornya juga berwarna hitam menyerupai yang jantan.
Untuk ciri-karakteristik panduAN BURUNGan dari burung kucica ekor kuning ialah siulannya terdengar merdu akan tetapi tidak semerdu burung murai batu. Bunyi suaranya “pi-uuu” yg nada panduAN BURUNGannya terkadang semakin tinggi serta menurun yg tidak menentu serta nadanya terdengar tunggal dan sanggup ganda. Kepopuleran burung kucica ekor kuning yg dikenal sejak tahun 1607 M pula bertahan hingga kini menyebabkan eksistensi burung ini di habitatnya terancam akhir adanya perburuan liar terhadap burung kucica ekor kuning dan pembalakan hutan. Sehingga eksistensi dari burung kucica ekor kuning pada sumatera hanya terdapat pada tempat Taman Nasional Gunung Leuser dan pemerintah mengeluarkan status terancam buat burung kucica ekor kuning. Sedari itu burung kucica ekor kuning dihentikan diburu lagi dan dipelihara serta harus hidup pada alam liar atau dikonservasi.
Dan juga ketika ini buat menjumpai burung kucica ekor kuning tertentu di daerah asal aslinya di Taman Nasional Gunung Leuser telah sulit buat ditemukan sebab adalah mungkin burung ini merasa abnormal dengan kedatangan insan atau makhluk hayati lainnya yang mendekati mereka. Sedari itu juga buat menikmati bunyi panduAN BURUNGan berdasarkan burung kucica ekor kuning mampu dilihat di internet jikalau tidak mampu melihat dan mendengarkan panduAN BURUNGannya tertentu pada hutan.
Demikianlah klarifikasi tentang burung kucica ekor kuning yang sebagai pujian bagi Indonesia terutama buat warga pada Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dan jua telah dijelaskan tentang karakteristik-ciri fisik dan panduAN BURUNGannya sebagai akibatnya kita seluruh sanggup mengenal dan mengetahui mengenai burung kucica ekor kuning secara khusus. Dan supaya sanggup menambah pengetahuan bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.
Oleh: Satria Dwi Saputro
Sumber:
//www.kutilang.or.id/burung/konservasi/kucica-ekor-kuning/
//alamendah.org/2013/03/30/burung-cempala-kuneng-maskot-aceh/
Gambar:
//id.wikipedia.org/wiki/Kucica_ekor-kuning#mediaviewer/Berkas:Copsychus_pyrropygus.jpg
Sedangkan buat nama burung kucica ekor kuning mempunyai beragam nama yaitu rufous-tailed shama, Cempala kuning, ceumpala kuneng, cicem pala kuneng (dalam bahasa Aceh). Sehingga burung kucica ekor kuning sebagai begitu terkenal bagi warga di Indonesia. Untuk di luar negeri burung kucica ekor kuning pula memiliki nama yang bermacam-macam diantaranya adalah orange-tailed shama serta murai ekor jingga (di Negara Malaysia).
Burung kucica ekor kuning penyebarannya pada Indonesia banyak hidup di pulau sumatera yakni Aceh. Sedangkan pada luar negeri burung ini tersebar pada wilayah Malaysia, Brunei, dan Thailand. Dan buat loka hidupnya burung kucica ekor kuning bisa dijumpai pada dataran rendah di ketinggian 1200 meter di atas permukaan bahari. Yang mana masih ada pada hutan dataran rendah, hutan berdaun lebar, serta rawa bergambut.
Ciri-karakteristik berdasarkan burung kucica ekor kuning yang dipandang menurut fisiknya serta panduAN BURUNGannya memiliki kecenderungan menggunakan burung murai kerikil yg sanggup dicermati dalam fisiknya. Nah, buat karakteristik-ciri fisik berdasarkan burung kucica ekor kuning secara generik memiliki berukuran badan lebih kurang 21 cm tapi terdapat perbedaan antara jantan dan betina menurut karakteristik-ciri fisiknya. Untuk yang jantan karakteristik-cirinya merupakan terdapat rona hitam dalam badan belahan atas, tenggorokan dan dada juga masih ada rona hitam, alis yang berwarna putih, ekor berwarna oranye serta dalam ujung ekornya berwarna hitam, serta dalam belahan perut hingga pada belahan kloaka terdapat warna oranye. Sedangkan buat yg betina karakteristik-karakteristik fisiknya artinya warna coklat tampak pada belahan atas tubuh, warna coklat belia terlihat di belahan perut, ekor rona oranye serta belahan ujung ekornya juga berwarna hitam menyerupai yang jantan.
Untuk ciri-karakteristik panduAN BURUNGan dari burung kucica ekor kuning ialah siulannya terdengar merdu akan tetapi tidak semerdu burung murai batu. Bunyi suaranya “pi-uuu” yg nada panduAN BURUNGannya terkadang semakin tinggi serta menurun yg tidak menentu serta nadanya terdengar tunggal dan sanggup ganda. Kepopuleran burung kucica ekor kuning yg dikenal sejak tahun 1607 M pula bertahan hingga kini menyebabkan eksistensi burung ini di habitatnya terancam akhir adanya perburuan liar terhadap burung kucica ekor kuning dan pembalakan hutan. Sehingga eksistensi dari burung kucica ekor kuning pada sumatera hanya terdapat pada tempat Taman Nasional Gunung Leuser dan pemerintah mengeluarkan status terancam buat burung kucica ekor kuning. Sedari itu burung kucica ekor kuning dihentikan diburu lagi dan dipelihara serta harus hidup pada alam liar atau dikonservasi.
Dan juga ketika ini buat menjumpai burung kucica ekor kuning tertentu di daerah asal aslinya di Taman Nasional Gunung Leuser telah sulit buat ditemukan sebab adalah mungkin burung ini merasa abnormal dengan kedatangan insan atau makhluk hayati lainnya yang mendekati mereka. Sedari itu juga buat menikmati bunyi panduAN BURUNGan berdasarkan burung kucica ekor kuning mampu dilihat di internet jikalau tidak mampu melihat dan mendengarkan panduAN BURUNGannya tertentu pada hutan.
Demikianlah klarifikasi tentang burung kucica ekor kuning yang sebagai pujian bagi Indonesia terutama buat warga pada Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dan jua telah dijelaskan tentang karakteristik-ciri fisik dan panduAN BURUNGannya sebagai akibatnya kita seluruh sanggup mengenal dan mengetahui mengenai burung kucica ekor kuning secara khusus. Dan supaya sanggup menambah pengetahuan bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.
Oleh: Satria Dwi Saputro
Sumber:
//www.kutilang.or.id/burung/konservasi/kucica-ekor-kuning/
//alamendah.org/2013/03/30/burung-cempala-kuneng-maskot-aceh/
Gambar:
//id.wikipedia.org/wiki/Kucica_ekor-kuning#mediaviewer/Berkas:Copsychus_pyrropygus.jpg
0 Response to "KENALKAH DENGAN BURUNG OCEHAN KUCICA EKOR KUNING"
Post a Comment