BUAT PARA ISTRI YANG BERHUTANG TANPA IZIN SUAMINYA BACA INI..
June 25, 2016
Add Comment
Wahai para istri pernahkah berutang tanpa sepengetahuan suami ? Misalnya kredit panci, kredit baju, kredit tas, atau sahih-benar berutang uang pada orang lain tanpa diketahui suami? Sebenarnya, bolehkah seorang istri berutang tanpa sepengetahuan suaminya?
Jawabannya tentu saja mampu sangat bervariasi tergantung syarat, contohnya berapa besar uang yang dipinjam, serta untuk keperluan apa sang istri berutang. Selain itu, perlu jua diperhatikan apakah ketika berutang oleh istri mempergunakan barang sebagai jaminan? Jika ya, barang milik siapakah yg digunakan menjadi jaminan?
Jika jumlah utang cukup mini serta masih mampu ditangani sendiri sang istri, misal hanya sekadar utang sayur-mayur, utang baju yang mampu dicicil bulanan, atau utang peralatan dapur yg murah meriah, mungkin tidak perlu memberitahu suami pun tidak kasus, apalagi bila karakter suami tak mau ribet dengan urusan sepele.
Akan namun apabila jumlah utang mencapai angka yang relatif signifikan, apalagi sampai wajib menjaminkan sesuatu, contohnya surat tanah, BPKB tunggangan, dan barang tadi merupakan aset milik suami atau milik beserta antara suami istri, maka sudah sepatutnya istri meminta biar terlebih dahulu pada suami saat hendak mengagunkan aset tersebut. Bagaimana pun apabila terjadi sesuatu yg menciptakan istri tak bisa melunasi utang, maka meskipun suami tidak berkewajiban melunasi utang istri, tetapi sanggup dipastikan suami akan turut bertanggungjawab terhadap utang yg dimiliki oleh istri.
Oleh karena itu, buat para istri, camkanlah bahwa sangat penting menjaga diri menurut jeratan utang! Apalagi ketika ini utang bukan hanya buat kebutuhan riil melainkan sudah dijadikan gaya hidup. Tak hanya pada membeli tunggangan ataupun rumah, bahkan segala jenis barang pun mampu dicicil, mulai menurut gadget, make up, dan lainnya. Hal ini tampak sepele, namun sebenarnya amat berbahaya lantaran bila utang sudah sebagai gaya hidup, akan merasuk sebagai karakter diri yang bersifat boros atau mubazir, na’udzubillah min dzalik.
Sumber : ummionline.com
Jawabannya tentu saja mampu sangat bervariasi tergantung syarat, contohnya berapa besar uang yang dipinjam, serta untuk keperluan apa sang istri berutang. Selain itu, perlu jua diperhatikan apakah ketika berutang oleh istri mempergunakan barang sebagai jaminan? Jika ya, barang milik siapakah yg digunakan menjadi jaminan?
Jika jumlah utang cukup mini serta masih mampu ditangani sendiri sang istri, misal hanya sekadar utang sayur-mayur, utang baju yang mampu dicicil bulanan, atau utang peralatan dapur yg murah meriah, mungkin tidak perlu memberitahu suami pun tidak kasus, apalagi bila karakter suami tak mau ribet dengan urusan sepele.
Akan namun apabila jumlah utang mencapai angka yang relatif signifikan, apalagi sampai wajib menjaminkan sesuatu, contohnya surat tanah, BPKB tunggangan, dan barang tadi merupakan aset milik suami atau milik beserta antara suami istri, maka sudah sepatutnya istri meminta biar terlebih dahulu pada suami saat hendak mengagunkan aset tersebut. Bagaimana pun apabila terjadi sesuatu yg menciptakan istri tak bisa melunasi utang, maka meskipun suami tidak berkewajiban melunasi utang istri, tetapi sanggup dipastikan suami akan turut bertanggungjawab terhadap utang yg dimiliki oleh istri.
Oleh karena itu, buat para istri, camkanlah bahwa sangat penting menjaga diri menurut jeratan utang! Apalagi ketika ini utang bukan hanya buat kebutuhan riil melainkan sudah dijadikan gaya hidup. Tak hanya pada membeli tunggangan ataupun rumah, bahkan segala jenis barang pun mampu dicicil, mulai menurut gadget, make up, dan lainnya. Hal ini tampak sepele, namun sebenarnya amat berbahaya lantaran bila utang sudah sebagai gaya hidup, akan merasuk sebagai karakter diri yang bersifat boros atau mubazir, na’udzubillah min dzalik.
Sumber : ummionline.com
0 Response to "BUAT PARA ISTRI YANG BERHUTANG TANPA IZIN SUAMINYA BACA INI.."
Post a Comment