FESTIVAL BUDAYA DAN KULINER TRADISIONAL DIGELAR DI RANDUBLATUNG

Kemeriahan semakin lengkap dengan dibuatnya Gunungan Jajan yg berisi aneka jenis jajanan serta kue tradisional. Gunungan tersebut menjadi wujud persatuan atas keberagaman jenis makanan yg menyatu membentuk susunan yang rapi serta indah. Usai dikirab, jajanan yang ada di gunungan pun sontak menjadi rebutan penonton. Mereka tidak mau ketinggalan buat ikut mengambil jajanan perdeo di event yang baru kali pertama digelar ini.

�Alhamdulillah ini bisa serabi serta onde-onde. Senang mampu berbaur dengan warga lainnya,� istilah Wati, keliru satu warga Randublatung.

Sebagai penyemarak, ditampilkan pula aneka pertunjukan seni budaya di anjung hiburan berupa musik hadroh menurut ibu-ibu, seni barongan spesial Blora, dan lainnya.

Nanang, sebagai keliru satu inisiator mengungkapkan diselenggarakannya acara ini dalam rangka ikut menyambut seremoni Hari Jadi Kabupaten Blora ke 267 yang jatuh dalam 11 Desember nanti. Selain itu jua mengenalkan potensi seni budaya dan jajanan tradisional kepada generasi belia yg sekarang lebih senang makanan siap saji daripada jajanan pasar yg lebih sehat dan merakyat.

Hadir Wakil Bupati Blora H.arief Rohman M.si didampingi Camat Randublatung Hendi Purnomo dan jajaran Forkopimcam buat membuka langsung festival yg diselenggarakan selama 2 hari sampai Minggu (4/12) besok.

�Saya mewakili Pak Bupati membicarakan apresiasi dengan tinggi-tingginya buat rakyat warga Randublatung yang sudah berkenan menyelenggarakan festival budaya serta kuliner ini menggunakan semangat. Alhamdulillah berjalan lancar. Ini adalah wujud pelestarian budaya wilayah sebagai akibatnya patut didukung,� ujarnya.

Seiring perkembangan zaman, kata Arief Rohman budaya yang sebagai karakteristik spesial daerah kian terkikis atau mengalami degradasi sebagai akibatnya dituntut upaya-upaya pelestarian lewat acara pemerintah untuk kembali menumbuhkembangkan budaya daerah yang kian luntur pada warga .

� Ayo kita menggali potensi-potensi budaya daerah yang belum terekspos misal cerita-cerita rakyat lokal pada jaman dahulu buat sebagai potensi wisata budaya. Kegiatan festival budaya semacam ini diharapkan kedepan mampu dikemas lebih baik lagi menjadi suatu agenda pariwisata yang dapat mendatangkan pendapatan bagi daerah,� lanjutnya. (kr-infoblora)