CARA DAGANGAN LARIS AMALAN MUJARAB LANCARKAN REZEKI ALA RASULULLAH SAW
January 03, 2017
Add Comment
SePutar Kota Blora -Pada prinsipnya, zikir sangat dianjurkan pada waktu apa saja dan menggunakan lafazh apa saja. Tidak peduli panas, hujan, mendung, atau terik, zikir permanen disarankan. Tidak ada ketentuan bahwa zikir mesti diperbanyak waktu saluran rezeki tersumbat atau kredit macet. Demikian jua pada waktu senang . Singkatnya pengecap tidak boleh kemarau berdasarkan zikir pada mana saja dan kapan saja.
Tetapi memang terdapat kalanya Rasulullah SAW menganjurkan para teman untuk melazimkan suatu amal. Sementara Rasulullah SAW sendiri mengungkapkan buah menurut amal tersebut atau nir menyebutkannya sama sekali.
Berikut ini merupakan amalan yg dianjurkan Rasul SAW kepada sejumlah sahabatnya menggunakan faidah melonggarkan saluran-saluran rezeki. Demikian disebutkan Abu Bakar bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam karyanya Hasyiyah I‘anatut Thalibin ala Fathil Mu‘in.
وردت عن النبي صلى الله عليه وسلم في أحاديث صحيحة كثيرة، أمر بها بعض أصحابه لتوسعة الرزق، وقال بعض العارفين: وهي مجربة لبسط الرزق الظاهر والباطن، وهي هذه: لا إله إلا الله الملك الحق المبين، كل يوم مئة مرة. سبحان الله وبحمده، سبحان الله العظيم، أستغفر الله، كل يوم مئة مرة. واستحسن كثير من الأشياخ أن تكون بين سنة الصبح والفريضة، فإن فاتت في ذلك فبعد صلاة الصبح وقبل طلوع الشمس، وإن فاتت في ذلك فعند الزوال. فلا ينبغي للعبد أن يخلي يومه عنها.
Tersebut pada banyak hadits benar sebuah riwayat pada mana Nabi Muhammad SAW memerintahkan sejumlah sahabatnya buat mengamalkan bacaan ini demi memperlapang rezeki. Sebagian ‘arifin mengungkapkan, amalan ini teruji dalam melapangkan rezeki lahir juga batin. Bacaan yang dimaksud artinya “La ilaha illallah. Almalikul haqqul mubin” setiap hari 100 kali.
Tetapi memang terdapat kalanya Rasulullah SAW menganjurkan para teman untuk melazimkan suatu amal. Sementara Rasulullah SAW sendiri mengungkapkan buah menurut amal tersebut atau nir menyebutkannya sama sekali.
Berikut ini merupakan amalan yg dianjurkan Rasul SAW kepada sejumlah sahabatnya menggunakan faidah melonggarkan saluran-saluran rezeki. Demikian disebutkan Abu Bakar bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam karyanya Hasyiyah I‘anatut Thalibin ala Fathil Mu‘in.
وردت عن النبي صلى الله عليه وسلم في أحاديث صحيحة كثيرة، أمر بها بعض أصحابه لتوسعة الرزق، وقال بعض العارفين: وهي مجربة لبسط الرزق الظاهر والباطن، وهي هذه: لا إله إلا الله الملك الحق المبين، كل يوم مئة مرة. سبحان الله وبحمده، سبحان الله العظيم، أستغفر الله، كل يوم مئة مرة. واستحسن كثير من الأشياخ أن تكون بين سنة الصبح والفريضة، فإن فاتت في ذلك فبعد صلاة الصبح وقبل طلوع الشمس، وإن فاتت في ذلك فعند الزوال. فلا ينبغي للعبد أن يخلي يومه عنها.
Tersebut pada banyak hadits benar sebuah riwayat pada mana Nabi Muhammad SAW memerintahkan sejumlah sahabatnya buat mengamalkan bacaan ini demi memperlapang rezeki. Sebagian ‘arifin mengungkapkan, amalan ini teruji dalam melapangkan rezeki lahir juga batin. Bacaan yang dimaksud artinya “La ilaha illallah. Almalikul haqqul mubin” setiap hari 100 kali.
“Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil adzim, astaghfirullahal adzim” setiap hari 100 kali. Banyak guru akbar menganggap baik melazimkan bacaan ini saat pada antara sembahyang sunah Subuh serta sembahyang Subuh. Kalau kesempatan itu luput, maka bacalah setelah Subuh hingga sebelum fajar menyingsing. Bila pada ketika itu luput pula, maka bacalah setelah matahari gelincir (penanda Zhuhur). Singkatnya, kalau mampu jangan hingga setiap orang mengarungi hari-harinya tanpa bacaan ini.
Rezeki yg dimaksud pada atas meliputi rezeki lahir maupun batin. Artinya, tidak terdapat salahnya jika bacaan ini diamalkan sang para anak didik yang cenderung bebal menerima pelajaran atau mereka yang sulit mengubah norma buruk sebagai baik. Yang jelas, amalan ini menambah pahala yg bersangkutan.
“La ilaha illallah. Almalikul haqqul mubin. Muhammadur Rasulullah Ash-shadiqul Wa‘dil Amin” merupakan kalimat yg tertera di pintu Ka‘bah. Siapa membacanya, akan mendapat pahala yg akbar. Demikian warta Mufti Jakarta Habib Utsman bin Yahya dalam karyanya "Kitab Sifat Dua Puluh" dengan bahasa Arab Melayu. Wallahu A ‘lam. (Alhafiz K)
Rezeki yg dimaksud pada atas meliputi rezeki lahir maupun batin. Artinya, tidak terdapat salahnya jika bacaan ini diamalkan sang para anak didik yang cenderung bebal menerima pelajaran atau mereka yang sulit mengubah norma buruk sebagai baik. Yang jelas, amalan ini menambah pahala yg bersangkutan.
Sumber : NU Online
0 Response to "CARA DAGANGAN LARIS AMALAN MUJARAB LANCARKAN REZEKI ALA RASULULLAH SAW"
Post a Comment