PULUHAN PENYANDANG TUNA DAKSA TERIMA BANTUAN KAKI PALSU
February 01, 2017
Add Comment
Bekerjasama menggunakan Yayasan Peduli Tuna Daksa, pelaksanaan kegiatan sosial pembagian kaki palsu digelar pada Gedung Bappeda dengan dipimpin pribadi oleh Kepala Bappeda Blora Ir. Sutikno Slamet didampingi Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sri Handoko.
Setidaknya terdapat 68 orang anggota komunitas difabel Blora Mustika yg menerima donasi kaki palsu serta sebagian tangan palsu. Tidak hanya orang dewasa aja, difabel anak pula menerima bantuan ini menggunakan harapan masa depannya bisa lebih cerah serta bersemangat meraih impian.
Seperti yang dialami Aulia (5) bocah dari Desa Mojowetan Kecamatan Banjarejo, beliau semenjak mini dilahirkan cacat menggunakan kondisi kaki kiri mengerdil serta tangan kanan nir tumbuh. Setelah menerima bantuan kaki palsu ini, ia menyampaikan rasa kegembiraannya karena telah tidak butuh bantuan tongkat lagi buat berjalan.
�Senang bisa bisa batuan kaki palsu perdeo. Sebelumnya saya pakai donasi tongkat. Sekarang tongkatnya tidak digunakan lagi,� ucap Aulia saat ditanyai awak media, sambil dipasangi kaki palsu sang petugas, Selasa (31/1).
Begitu jua dengan difabel lainnya, mereka tampak gembira sanggup mendapat bantuan indera bantu kaki palsu dan tangan palsu sebagai akibatnya mampu beraktifitas layaknya orang normal. �Terimakasih, sahabat-teman telah diberikan bantuan gratis ini. Semoga bisa bermanfaat,� ucap Kandar, wakil Ketua Komunitas Difabel Blora.
Ia membicarakan, pada Kabupaten Blora secara total terdapat kaum difabel sebanyak 520 orang. Dimana ke 520 orang tersebut memiliki keterbatasan fisik yg bhineka sehingga nir semuanya membutuhkan kaki palsu.
Kepala Bappeda Blora, Ir Sutikno Slamet berharap donasi kaki palsu dan tangan palsu tersebut bisa membantu para penyandang difabel agar bisa beraktifitas layaknya orang normal dalam umumnya. �Dengan menggunakan alat bantu ini, semoga semangat hidupnya bertambah dan mampu berkarya secara berdikari. Buang jauh rasa memalukan dan minder,� tegasnya.
Adapun Sroi Handoko Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan serta Perlindungan Anak mengakui bila belum seluruh penyandang difabel menerima bantuan. �Ini memang belum semuanya, akan kita sebaiknya bertahap. Selain donasi kaki dan tangan palsu, kita upayakan buat memberikan pelatihan wirausaha supaya mereka sanggup membuka lapangan pekerjaan sendiri,� jelas Sri Handoko.
Seperti tahun kemudian, kaum difabel Blora menurutnya telah diberikan pembinaan membatik supaya bisa membuka bisnis kerajinan batik. Tahun ini dan tahun depan akan disusun pembinaan apa yang sempurna buat kaum difabel. (ip-infoblora)
0 Response to "PULUHAN PENYANDANG TUNA DAKSA TERIMA BANTUAN KAKI PALSU"
Post a Comment